Salah satu hal yang paling disayangkan terjadi menurut saya adalah keruntuhan salah satu kerajaan terbesar di dunia yaitu kekaisaran di Cina. Bagi rakyat Cina mungkin itu adalah yang terbaik mengingat kebobrokan keluarga ningrat di akhir zaman tersebut. Awalnya saya kira keruntuhan tersebut karena campur tangan wanita dalam kepemimpinan kaisar tetapi setelah membaca novel ini kenyataannya malah bertolak belakang. Justru peran wanita digambarkan sangat besar dalam menjaga keutuhan kerajaan. Entah versi mana yang merupakan cerita yang benar tetapi novel ini menyajikan sudut pandang yang berbeda terhadap sejarah kerajaan.
Cerita ini bermula dari kembalinya seorang gadis beserta ibu dan saudara-saudaranya ke ibukota setelah ayahnya (seorang gubernur provinsi yang jauh dan miskin) meninggal dunia. Kesempatan untuk memperbaiki kondisi keuangan keluarga muncul ketika diadakannya semacam kontes untuk memilih beberapa istri Kaisar. Singkat cerita gadis tersebut berhasil masuk istana walaupun statusnya hanya menjadi selir. Setelah itu baru ia sadari bahwa kehidupan istana tidak seindah bayangan rakyat jelata. Musuh dari luar dan dalam sedikit demi sedikit menggerogoti kekuasaan kaisar yang malang. Sang selir tidak tinggal diam melihat hal tersebut. Sekuat tenaga ia berusaha membantu sang suami untuk menjaga keutuhan kerajaan.
Sanggupkah ia melakukannya? Silahkan baca sendiri kisah lengkapnya. Ceritanya tidak berhenti sampai di situ karena ada novel lain yang melanjutkan perjuangannya sampai kemunculan kaisar yang terakhir.
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.