Senin, 27 Mei 2013

Memelihara Burayak Ikan Komet



Mengawinkan ikan komet cukup mudah. Jika sudah waktunya, seekor ikan komet betina dan dua ekor komet jantan dimasukkan ke dalam sebuah wadah yang berisi tanaman air sudah dapat memicu terjadinya perkawinan dengan sendirinya. Kegiatan memijah ikan komet tersebut dapat diulangi kembali setiap tiga bulan. Namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana mengupayakan agar telur-telur yang dikeluarkan dapat menetas sebanyak mungkin dan mengupayakan agar tingkat kematian bayi-bayi ikan komet tersebut dapat ditekan sekecil mungkin.

Menetaskan telur-telur ikan komet sebaiknya dilakukan di dalam wadah yang sama dengan tempat mengawinkan induk-induk ikan tersebut (tentu saja induk ikan komet sudah dipindahkan ke tempat lain). Telur-telur ikan yang melekat pada tanaman air dapat dipindahkan ke tempat yang lain yang lebih bersih namun telur-telur yang tersebar dan melekat pada dinding dan wadah perkawinan tersebut sangat beresiko mengalami kerusakan jika dipindahkan. Yang dapat dilakukan adalah mengganti seluruh air dalam wadah tersebut untuk membuang kotoran ikan sehingga dapat mengurangi pertumbuhan bakteri dan jamur. Hal penting lainnya yaitu penetasan dilakukan di tempat yang cukup terang dan diaerasi kecil. Dua hari setelah perkawinan, telur-telur yang terbuahi dan sehat mulai menetas. Jika pada hari ketiga telur belum menetas maka dapat dianggap telur tersebut tidak akan menetas. Biasanya telur-telur gagal menetas tersebut  berwarna putih dan berjamur. 

Larva-larva ikan yang baru menetas akan tetap menempel pada tanaman air atau dinding dan dasar wadah walaupun pada dasarnya mereka sudah bisa berenang. Pada saat ini ikan tidak perlu diberi makan karena mereka masih memiliki cadangan makanan yang tersimpan dalam yolk sack-nya. Saat sudah dapat berenang bebas (walaupun masih terbatas), tanaman air dapat dikeluarkan atau larva-larva tersebut dapat dipindahkan ke tempat khusus pembesaran (kalau diperlukan) dan dapat diberi makan. Perlu diperhatikan bahwa tempat pembesaran jangan terlalu besar dan air di dalamnya jangan terlalu banyak serta diberi aerasi kecil. Pengaturan kepadatan larva ikan bertujuan agar larva ikan tersebut tidak kesulitan memperoleh makanan yang diberikan. Pakan yang paling mudah diperoleh yaitu pelet ikan yang sudah dihaluskan walaupun agak repot menggerusnya sampai menjadi tepung seukuran mulut anak ikan komet. Lebih baik pelet halus tersebut diberikan sedikit (secukupnya) tetapi sering daripada banyak tetapi tidak termakan dan mencemari air. Jangan lupa kotoran dan sisa-sisa makanan yang tidak termakan  dalam wadahnya disiphon secara rutin agar kualitas air tetap terjaga.

Insya Allah dengan melaksanakan langkah-langkah di atas, anak-anak ikan yang menetas dan tumbuh dewasa semakin banyak sehingga terbayarlah kerja keras kita memijah ikan komet.


Baca juga:

Finding Dory
Ikan Badut yang Imut
Memijah Ikan Komet
Memijah Ikan Cupang
My First Komet
Red Coris Wrasse: Si Lincah
Treasure Pot

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.