Memijah atau mengawinkan Ikan Komet (Langkahssius Auratus) tidak terlalu sulit. Jika pada pagi hari Ikan Komet anda terlihat mengejar dan berusaha menggesekkan pipinya ke pipi Ikan Komet yang lain mengindikasikan bahwa mereka siap dikawinkan. Langkah-langkah persiapan menghadapi momen tersebut harus segera dilaksanakan agar perkawinan dini atau perkawian yang tidak diinginkan, tidak terjadi. Perencanaan yang matang dapat mempermudah bagi para penggemar ikan hias air tawar ini, yang baru pertama kali mencoba mengkawinkannya, tidak panik menghadapi perkembangannya, dan mempertinggi tingkat keberhasilan proses pemijahan tersebut.
Hal pertama dan utama yang perlu dipikirkan adalah mau dikasih makan apa anak-anak ikan (burayak) nanti setelah menetas dari telurnya. Beberapa orang (yang telah sukses memijah Ikan Komet) memberikan beberapa alternatif seperti kutu air, kuning telur rebus, pelet yang dihaluskan, cacing sutra, dan lain-lain. Anda sudah harus bisa memastikan bahwa pakan tersebut tersedia pada saat dibutuhkan. Pilihannya tentu saja sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Sebaiknya (jika memungkinkan) gunakanlah makanan hidup karena karena makanan seperti kuning telur atau pelet halus dapat menyumbang amonia jika tidak habis termakan sehingga dapat menurunkan kualitas air.
Kemudian wadah yang digunakan dapat berupa apapun asal cukup besar bagi Ikan Komet untuk berenang secara leluasa. Wadah tersebut bisa berupa akuarium, ember atau pot yang memiliki penampang yang cukup luas. Sebaiknya wadah tersebut bening atau berwarna terang untuk memudahkan pengamatan. "Kamar pengantin" tersebut diisi air bersih dan diberi aerasi yang baik untuk menjaga kesehatan induk ikan dan anak-anaknya nanti. Tempat tersebut juga diberi media untuk meletakkan telur-telurnya nanti seperti tanaman air, potongan kain, atau ijuk yang penting cukup lembut dan tidak melukai induk ikan sewaktu menjalani proses perkawinan. Kalau bisa wadah tersebut diletakkan di tempat yang tenang dan tertutup (gelap) dengan "suhu kamar".
Setelah semua persiapan telah komplit, Induk Ikan Komet sudah bisa dimasukkan ke dalam kamar pengantin dengan perbandingan betina dan jantan yaitu 1:2 pada sore harinya. Membedakan jenis kelamin jantan dan betina gampang-gampang susah. Betina memiliki tubuh lebih gempal dibandingkan jantannya. Namun, kalau hanya itu indikatornya memang masih cukup sulit dan kita hanya bisa menduga-duga sampai sang jantan mulai menempel ketat betinanya ketika akan kawin. Saat itu pipi induk jantan berbintik-bintik putih dan kasar seperti amplas (lihat foto di atas). Sirip dadanya juga kasar walaupun tidak sekasar pipinya. Mengapa perbandingannya lebih banyak jenis kelamin jantan? Karena pembuahannya terjadi di luar, semakin banyak sperma yang terlibat maka semakin besar pula tingkat keberhasilan pembuahannya.
Biasanya keesokan paginya perkawinan tersebut telah berlangsung. Jika diamati ternyata telur-telur telah dilepaskan maka induk-induk ikan tersebut segera dikeluarkan dari wadah agar mereka tidak memakan telur-telur mereka sendiri. Di alam bebas telur-telur tersebut biasanya terbawa arus air dan menjauh dari induknya. Jadi perlu diketahui bahwa Ikan Komet bukan jenis ikan yang menyiapkan sarangnya sendiri seperti Ikan Cupang apalagi menjaga telur dan anak-anaknya nanti seperti juga keluarga ikan mas yang lain seperti koki dan koi. Jika belum bertelur harap bersabar. Untuk itu, pada saat proses pemijahan ini perlu dipastikan bahwa waktu Anda benar-benar luang agar tetap fokus mengawal peristiwa tersebut.
Dua atau tiga hari setelah itu burayak sudah bisa diberi makanan yang sudah disiapkan (Lihat artikel mengenai memelihara burayak ikan komet). Makanan tersebut disesuaikan dengan ukuran mulutnya. Semakin bertambah usia burayak semakin besar ukuran pakan yang diberikan. Sebaiknya diberikan tidak terlalu banyak agar habis termakan tetapi cukup sering sehingga tidak menurunkan kualitas air. Selanjutnya terserah Anda apakah ingin disortir berdasarkan kualitasnya atau ingin dibesarkan semua. Demikian uraian langkah-langkah pemijahan ini semoga bermanfaat.
Baca juga:
Finding Dory
Ikan Badut yang Imut
Memelihara Burayak Ikan Komet
Memijah Ikan Cupang
My First Project
Red Coris Wrasse: Si Lincah
Treasure Pot
Biasanya keesokan paginya perkawinan tersebut telah berlangsung. Jika diamati ternyata telur-telur telah dilepaskan maka induk-induk ikan tersebut segera dikeluarkan dari wadah agar mereka tidak memakan telur-telur mereka sendiri. Di alam bebas telur-telur tersebut biasanya terbawa arus air dan menjauh dari induknya. Jadi perlu diketahui bahwa Ikan Komet bukan jenis ikan yang menyiapkan sarangnya sendiri seperti Ikan Cupang apalagi menjaga telur dan anak-anaknya nanti seperti juga keluarga ikan mas yang lain seperti koki dan koi. Jika belum bertelur harap bersabar. Untuk itu, pada saat proses pemijahan ini perlu dipastikan bahwa waktu Anda benar-benar luang agar tetap fokus mengawal peristiwa tersebut.
Dua atau tiga hari setelah itu burayak sudah bisa diberi makanan yang sudah disiapkan (Lihat artikel mengenai memelihara burayak ikan komet). Makanan tersebut disesuaikan dengan ukuran mulutnya. Semakin bertambah usia burayak semakin besar ukuran pakan yang diberikan. Sebaiknya diberikan tidak terlalu banyak agar habis termakan tetapi cukup sering sehingga tidak menurunkan kualitas air. Selanjutnya terserah Anda apakah ingin disortir berdasarkan kualitasnya atau ingin dibesarkan semua. Demikian uraian langkah-langkah pemijahan ini semoga bermanfaat.
Baca juga:
Finding Dory
Ikan Badut yang Imut
Memelihara Burayak Ikan Komet
Memijah Ikan Cupang
My First Project
Red Coris Wrasse: Si Lincah
Treasure Pot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.