Perilaku manusia sejak zaman dahulu sampai zaman modern ini tidak pernah berubah. Seolah mereka lupa bahwa ada beberapa hal yang dibenci oleh Allah dari perbuatan manusia tersebut. Walaupun sering diberi peringatan melalui rasul-Nya, sejarah seperti selalu berulang. Seperti sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Abu Daud:
Sesungguhnya Allah membenci tiga hal untuk kalian: desas-desus, membuang-buang harta, dan banyak bertanya (hal yang tidak penting).
Walaupun sudah disebutkan secara jelas dalam hadis tersebut, namun kita selalu saja melakukan ketiga perbuatan tercela tersebut. Menyebar dan membahas desas-desus rupanya kegiatan yang menarik perhatian bagi banyak kalangan. Istilah gosip yang semakin digosok semakin sip menjadi bagian kehidupan sehari-hari. Bahkan sekarang semakin diperhalus dan dikemas sangat menarik menjadi infotainment untuk menutupi motif dibalik penyebaran desas-desus tersebut; memfitnah orang lain, mencari sensasi atau meningkatkan popularitas. Masyarakat dibuat lupa bahwa perbuatan tersebut sebenarnya dibenci oleh Allah.
Kemudian kita juga secara sadar atau tidak sadar membelanjakan harta secara berlebihan. Dengan harta yang banyak kita membeli properti di setiap kota walaupun tidak mungkin ditempati semua, membuat barang tersebut menjadi langka dan merusak harga pasar sehingga warga asli daerah tersebut menjadi tidak mampu membeli properti di daerah mereka sendiri. Masyarakat pribumi semakin hari semakin terpinggirkan. Seharusnya mereka yang dianugerahkan harta yang banyak bisa secara bijak membelanjakan harta mereka tersebut sehingga tidak merusak diri mereka sendiri maupun menyengsarakan orang lain seperti yang perintahkan oleh Allah dalam Surat Al Furqan ayat 67:
Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
Kemudian yang terakhir, kita juga sering mempertanyakan alasan-alasan Allah memerintahkan mengerjakan ini atau menjauhi itu. Seolah-olah dengan melakukannya kita memiliki pemikiran yang kritis padahal sebenarnya perbuatan tersebut hanya akan mempersulit diri kita sendiri. Ilmu Allah sangat luas dan diluar jangkauan pemikiran manusia. Dia sama sekali tidak keberatan jika kita bertanya tetapi bukankah akan lebih simple jika kita taat. Sepeti yang disebutkan dalam Surat Al Maidah (5) ayat 101:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Quran itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Banyak contoh perilaku seperti ini baik pada masa kini maupun pada masa umat terdahulu. Kita mempertanyakan ketentuan Allah hanya karena enggan melaksanakannya. Sehingga Allah perlu mengingatkannya kembali di dalam Surat Al Baqarah (2) ayat 108:
Apakah kalian menghendaki untuk meminta kepada Rasul kalian seperti Bani Israil meminta kepada Musa pada zaman dahulu? Dan barang siapa menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari jalan yang lurus.
Demikian tiga hal yang di benci oleh Allah, semoga selalu tertanam dalam ingatan dan semoga selalu diberikan kekuatan untuk menjauhinya. Sesungguhnya Agama Islam itu agama yang indah, agama yang menjadi menjadi rahmat bagi alam semesta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.